ilmumakrifat al fatihah. Anda telah berada ditempat yang tepat, apa yang anda cari selama ini akan anda dapatkan disini. Ketika anda menemukan artikel saya, ITU BUKANLAH KEBETULAN. silahkan dibaca dan disimak dengan baik, karena ketika anda menemukan artikel saya, itu berarti tuhan sudah menggerakan anda untuk membaca infromasi ini, di akhir artikel kami akan berikan tawaran special khusus
Menurut Syekh Siti Jenar, bahwa al-Fatihah adalah termasuk salah satu kunci sahnya orang yang menjalani laku manunggal ngibadah. Maka seseorang wajib mengetahui makna mistik surat al-Fatihah. Sebab menurut Syekh Siti Jenar, lafal al-Fatihah disebut lafal yang paling tua dari seluruh sabda-Sukma. Inilah tafsir mistik al-Fatihah Syekh Siti Jenar. . Bis………………………… kedudukannya…………. ubun-ubun Millah………………………kedudukannya….. ………rasa Al-Rahman-al-Rahim…….kedudukannya……………penglihatan lahir batin Al-hamdu…………………kedudukannya………… …hidupmu manusia Lillahi………………………kedudukannya…. ……….cahaya Rabbil-alamin…………….kedudukannya…………..n yawa dan napas Al-Rahman al-Rahim…….kedudukannya……………leher dan jakun Maliki……………………..kedudukannya…… ………dada Yaumiddin………………..kedudukannya……… ……jantung hati Iyyaka……………………kedudukannya…….. …….hidung Na’budu…………………..kedudukannya…….. …….perut Waiyyaka nasta’in………kedudukannya…………….dua bahu Ihdinash………………….kedudukannya…….. ……..sentil pita suara Shiratal…………………..kedudukannya……. ………lidah Mustaqim…………………kedudukannya……… ……tulang punggung ula-ula Shiratalladzina…………..kedudukannya……… …….dua ketiak An’amta…………………..kedudukannya…….. ……..budi manusia alaihim……………………kedudukannya…… ………tiangnya pancering hati Ghairil…………………….kedudukannya…… ……….bungkusnya nurani Maghdlubi………………..kedudukannya……… …….rempela/empedu alaihim……………………kedudukannya…… ……….dua betis Waladhdhallin……………kedudukannya………. ……mulut dan perut panedha Amin………………………kedudukannya……. ………penerima Tafsir mistik Syekh Siti Jenar tetap mengacu kepada Manunggaling Kawula-Gusti, sehingga baik badan wadag manusia sampai kedalaman rohaninya dilambangkan sebagai tempat masing-masing dari lafal surat al-Fatihah. Tentu saja pemahaman itu disertai dengan penghayatan fungsi tubuh seharusnya masing-masing, dikaitkan dengan makna surahi dalam masing-masing lafadz, maka akan ditemukan kebenaran tafsir tersebut, apalagi kalau sudah disertai dengan pengalaman rohani/spiritual yang sering dialami. gunsirbb Orang Biasa saja
Ilmusejati menerangkan bahwa manusia benar-benar abadi tidak bisa mati kebal segala macam bahaya apapun dan bahagia tidak pernah duka kaya tidak pernah miskin. Simak juga sejati dan ilmu sejati al fatihah Dalam kesempatan ini saya akan mengijazahkan Ilmu Hikmah Teraphy Penyembuhan dengan Surat Al-Fatihah.
Pendidikan pada intinya berada pada hubungan pendidik dan peserta didik. Apabila dua personal ini tidak ada, pendidikan hampir dapat dikatakan tidak ada. Namun lebih lengkapnya, sejatinya pendidikan membutuhkan komponen lain seperti kurikulum, sarana prasana, dan lingkungan. Hubungan keduanya menjadi penguat dalam pengembangan pengetahuan. Begitu pula, pada sisi perilaku dan keterampilan. Keduanya adalah makhluk Tuhan yang menapaki jalan kehidupan untuk mengimplementasikan tugas kekhalifahan. Pendidikan dalam kaitan ini menjadi wujud untuk menjalankan misi ketuhanan dalam memakmurkan bumi. Guru sebagai pendidik dan murid sebagai peserta didik seolah berada dalam panorama indah menjamah pengetahuan dalam nuansa titah yang mulia. Guru dan murid menjadi mulia. Keduanya mendapatkan porsi terhormat karena terus menerus menapaki petunjuk untuk kemaslahatan hidup. Guru dan murid menggunakan potensi yang diberikan oleh-Nya. Akal diarahkan untuk meraih ilmu. Hati diarahkan untuk berperilaku mulia. Anggota badan diarahkan untuk keterampilan. Keduanya memanfaatkan dan mengerahkan potensi yang diberikan oleh-Nya. Seolah, mereka sedang memuji Allah Swt yang telah memberikan anugerah yang luar biasa. Bisakah pendidikan itu memuji diri-Nya? Alhamdulillahi, Pujian Hanya Milik-Nya Sering kali kita mengucapkan alhamdulillahi rabbil alamin. Minimal, kita mengucapkan sebanyak 17 kali dalam salat sehari semalam. Lantunan kalimat ini bukan sekedar rukun dalam salat. Ia sejatinya menjadi pendorong kesadaran pada pembacanya. Pujian hanya milik-Nya. Sebagai manusia, biasanya kita memuji pada orang yang memberikan kebaikan atau memiliki keutamaan. Tak biasanya, rasanya bila kita memuji pada orang yang menghina atau berbuat buruk. Pujian itu positif, bukan berasal dari yang negatif. Pujian pasti diarahkan secara positif pada orang yang berbuat baik, bukan sebaliknya. Kalimat ini berada pada QS al-Fatihah. Ia disebut setelah ayat basmalah, bismillahir rahmanir rahim. Sebuah ayat yang menunjukkan bahwa Allah Swt Maha Penyayang dan Maha Pengasih. Dia telah memberikan kebaikan pada seluruh makhluk-Nya. Kebaikan pasti mendatangkan pujian. Allah Swt memberikan kebaikan dan memiliki kesempurnaan, sehingga yang pantas dipuji hanya diri-Nya. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ “Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam” al-Fatihah2 Dalam Tafsir Kemenag 2019 disebutkan bahwa ada ayat ini Allah Swt mengajarkan kepada hamba-Nya agar selalu memuji-Nya. Sebab, al-hamdu artinya pujian, karena kebaikan yang diberikan oleh yang dipuji, atau karena suatu sifat keutamaan yang dimilikinya. Semua nikmat yang telah dirasakan dan didapat di alam ini dari-Nya, sebab Dialah yang menjadi sumber bagi semua nikmat. Hanya Allah Swt yang mempunyai sifat-sifat kesempurnaan. Karena itu Allah Swt sajalah yang berhak dipuji. Muslim yang sadar pasti akan mendorong hatinya untuk memuji diri-Nya. Bukan hanya ucapan, yang itu menunjukkan pujian kepada-Nya. Tapi kesadaran dan perilaku akan indah bila dikaitkan sebagai pujian kepada-Nya. Sikap yang baik dan perilaku yang mulia menjadi cermin pujian karena mewujudkan sesuatu sesuai dengan arah kebaikan-Nya. Perilaku mulia ini dapat terwujud apabila manusia menyadari sebagai khalifah di muka bumi. Pendidikan sangat berperan penting dalam hal ini. Sejatinya memuji Allah Swt menjadi arah pendidikan. Pendidikan mengajarkan, memahamkan, dan mendorong kesadaran untuk berbuat baik, layaknya Allah Swt yang telah memberikan contoh pada ayat-Nya. Pujian kepada-Nya dicirikan dengan penggunanaan potensi yang dikembangkan. Karena, tidak ada satu pun di alam ini yang dapat menciptakan akal, jasad, konasi, dan jiwa kecuali Yang Maha Menciptakan. Pendidikan, guru, dan murid bukan hanya berkisar pada mengajarkan pujian. Ia pun menjadi pusat kesadaran dalam rangkaian pujian kepada-Nya. Sentuh dengan Pujian Murid atau anak akan terus menciptakan produk pemikiran dan perilaku baik, apabila ia dipuji. Setiap hasil belajar layak untuk dipuji. Bukan hanya berkisar nilai angka, namun penumbuhan penghargaan yang positif kepada mereka mendorongnya untuk terus berkembang. Memuji mereka di saat yang tepat sesuai pencapaian akan menumbuhkan semangat untuk membangun diri. Diri yang terbangun positif akan menciptakan peradaban. Sebagaimana, ajaran ayat di atas pujian pada-Nya yang telah mengatur dan mendidik رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ. Guru yang merasakan sisi ketuhanan selayaknya menerapkan pujian untuk meningkatkan semangat membangun. Alam yang diciptakan, kemudian diatur sedemikian rupa oleh-Nya. Frase ini mengajarkan penciptaan, pengaturan, dan pendidikan terhadap kompetensi perlu diupayakan terus menerus untuk menciptakan generasi yang handal. Memuji diri-Nya melalui penciptaan pujian pada murid sebagai makhluk-Nya. Menyentuh hati mereka dengan pujian sejatinya berada dalam medan makna memuji-Nya. Berbeda dengan murka, yang akan menyeret manusia pada kenistaan. Terkecuali bagi mereka yang menyesalinya dan penuh kesadaran untuk berbuat baik. Dari sisi ini, pembaca ayat di atas, terlebih guru akan lebih tersadarkan bahwa pujian lebih berdampak hebat pada perkembangan dibandingkan dengan hukuman. Mungkin ada benarnya, law of effect dari pemikiran Behaviorisme, dalam pujian akan mengembangkan kapasitas insan terdidik untuk mencapai kebaikan dan pencapaian positif. Terlebih, al-Qur’an sudah mengisyaratkan bagi dunia pendidikan sesuai dengan ayat tersebut. Wallahu A’lam. Editor An-Najmi
ilmupengasih al fatihah. Anda telah berada ditempat yang tepat, apa yang anda cari selama ini akan anda dapatkan disini. Ketika anda menemukan artikel saya, ITU BUKANLAH KEBETULAN. silahkan dibaca dan disimak dengan baik, karena ketika anda menemukan artikel saya, itu berarti tuhan sudah menggerakan anda untuk membaca infromasi ini, di akhir artikel kami akan berikan tawaran special khusus

wongalus Banyak di kampung-kampung, di desa-desa, dan dimana-mana kita menyaksikan para penganggur yang hidupnya lontang lantung, sehari-hari disibukkan dengan bermain judi, mabuk-mabukan dsb. Hal ini tentu saja memprihatinkan. Bukankah hidup itu perlu diisi dengan hal-hal yang berguna dan bermanfaat? Masih banyak kegiatan yang lebih positif. Berbuat baik dan penuh kemuliaan seperti membantu, menolong dan meneruskan risalah Rasulullah SAW sepanjang masa. Hal ini kiranya lebih penting dijadikan focus orientasi dibanding melakukan dan memikirkan hal-hal yang kurang berfaedah. Untuk sahabat-sahabat yang masih berusia muda, mari kita luruskan hidup selurus-lurusnya. Isi waktumu sebaik-baiknya agar kamu masa depanmu terang benderang. Waktu tidak pernah berulang lagi… Berikut ada amalan berupa rangkaian doa. Fadhilahnya apa? Fadhilahnya ada di dalam arti dan makna doa yang dirumuskan oleh Imam al Hadad itu. Amalkan dan istiqomahlah.. pasti jalan hidupmu akan berubah. Amalan ini dimulai dengan membaca Al Fatihah 1000 x selama 3/7 hari. Selanjutnya di akhir wirid al fatihah, akhiri dengan berdoa berikut ini ALLOHUMMA INNAA NASALUKA BIHAQQIL FAATIHATIL MU’AZHOMAH WASSAB’ILL MATSAANII AN-TAFTAHA LANAA BIKULLI KHOIR. WA AN TAJ’ALANAA MIN AHLIL KHOIR. WA AN TU’AA MILANAA YAA MAULAANAA MU’AAMALATAKA LIAHLIL KHOIR. WA AN TAHFAZHONAA FII ADYAA NINAA WA ANFUSANAA WA AHLINAA WA ASHHAA BINAA WA AHBAABINAA WAL MUSLIMIINA FII KULLI MIHNATIW WAFITNATIW WA BU’SIW WA DHOIR INNAKA WA LIYYUN KULLI KHOIR WA MUTAFADHDHILUM BIKULLI KHOIR WA MU’THII KULLI KHOIR. BIROHMATIKA YAA ARHAMARROOHIMIIN. ===== Ya Allah, Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu dgn haq surat al-Fatihah yg agung, dan tujuh ayat yg diulang-ulang, bukakanlah kepada kami segala kebaikan, jadikanlah kami golongan orang yg berbuat kebaikan, wahai Tuhan kami, kiranya kami dapat melakukan kebaikan, Engkau pelihara agama kami, jiwa raga kami, para keluarga kami, sahabat-sahabat kami, para kekasih kami, dan orang-orang muslim dari segala malapetaka, fitnah, keburukan dan kemudaratan. Sesungguhnya Engkau penolong segala kebaikan, yg mengkaruniakan segala kebaikan, yg memberikan segala kebaikan. Dengan Rahmat-Mu, Wahai Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang. ====== Demikian untaian doa yang bila diamalkan secara SUNGGUH-SUNGGUH dengan ditambah dengan TEKAD KUAT akan membawa perubahan dalam hidup kita, biidznillah.. terima kasih atas waktunya. Wassalamualaikum wr wb. 2013

Ilmupelet al fatihah paling ampuh doa pemikat wanita jarak jauh tanpa puasa pelet lewat nama. Dan mereka semua mendapatkan manfaat atau hikmah yang berbeda beda namun benar benar mampu membantu diri sendiri dan orang lain. Moh syarifin juli 5 2018 at 12 19 am. Ilmu pelet khusus bereaksi menyusup ke dalam hati jantung dan pikiran. Surat al-Fatihah, awal surat dalam al-Qur’an itu ternyata menyiratkan perintah untuk belajar sejarah. Mungkin banyak yang tidak sadar, walau setiap hari setiap muslim pasti mengucapkannya. Tidak sekali bahkan. Tetapi banyak yang tidak menyadari sebagaimana banyak yang tidak mempunyai kesadaran untuk membaca, mengkaji, mendalami sejarah Islam. Bermula dari doa seorang muslim setiap harinya “Tunjukilah kami jalan yang lurus.” QS. al-Fatihah [1] 6 Jalan lurus, yang oleh para mufassir ditafsirkan sebagai dienullah Islam itu, dengan gamblang digambarkan dengan ayat selanjutnya dalam al-Fatihah “yaitu Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.” Di sinilah perintah tersirat untuk belajar sejarah itu bisa kita dapatkan. Ada tiga kelompok yang disebutkan dalam ayat terakhir ini; Kelompok yang telah diberi nikmat oleh Allah Kelompok yang dimurkai Allah Kelompok yang sesat Ketiga kelompok ini adalah generasi yang telah berlalu. Generasi di masa lalu yang telah mendapatkan satu dari ketiga hal tersebut. Kelompok pertama, generasi yang merasakan nikmat Allah. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya Tafsir Ibnu Katsir 1/140, al-Maktabah al-Syamilah menjelaskan bahwa kelompok ini dijelaskan lebih detail dalam Surat an-Nisa 69-70, “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan RasulNya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. QS. an-Nisa [4] 69-70 “Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui.” Ada kata penghubung yang sama antara ayat ini dengan ayat dalam al-Fatihah di atas. Yaitu kata أنعم yaitu mereka yang telah dianugerahi nikmat. Sehingga Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat dalam al-Fatihah tersebut dengan ayat ini. Mereka adalah Para nabi, para shiddiqin, para syuhada’ dan para shalihin. Kesemua yang hadir dalam dalam doa kita, adalah mereka yang telah meninggal. Ini adalah perintah tersirat pertama agar kita rajin melihat sejarah hidup mereka. Untuk tahu dan bisa meneladani mereka. Agar kita bisa mengetahui nikmat seperti apakah yang mereka rasakan sepanjang hidup. Agar kemudian kita bisa mengikuti jalan lurus yang pernah mereka tempuh sekaligus bisa merasakan nikmat yang telah mereka merasakan. Perjalanan hidup mereka tercatat rapi dalam sejarah. Ukiran sejarah abadi mengenang, agar menjadi pelajaran bagi setiap pembacanya. Kelompok kedua, mereka yang dimurkai Allah. Imam Ibnu Katsir Tafsir Ibnu Katsir 1/141, al-Maktabah al-Syamilah kembali menjelaskan bahwa mereka yang mendapat nikmat adalah mereka yang berhasil menggabungkan antara ilmu dan amal. Adapun kelompok yang dimurkai adalah kelompok yang mempunyai ilmu tetapi kehilangan amal. Sehingga mereka dimurkai. Kelompok ini diwakili oleh Yahudi. Sejarah memang mencatat bahwa mereka yang menentang Nabi Muhammad SAW sekalipun, sesungguhnya tahu dengan yakin bahwa Muhammad SAW adalah Nabi yang dijanjikan dalam kitab suci mereka akan hadir di akhir zaman. Sekali lagi, mereka bukanlah masyarakat yang tidak berilmu. Justru mereka telah mengantongi informasi ilmu yang bahkan belum terjadi dan dijamin valid. Informasi itu bersumber pada wahyu yang telah mereka ketahui dari para pemimpin agama mereka. “Demi Allah, sungguh telah jelas bagi kalian semua bahwa dia adalah Rasul yang diutus. Dan dialah yang sesungguhnya yang kalian jumpai dalam kitab kalian….” kalimat ini bukanlah kalimat seorang shahabat yang sedang berdakwah di hadapan Yahudi. Tetapi ini adalah pernyataan Ka’ab bin Asad, pemimpin Yahudi Bani Quraidzah. Dia sedang membuka ruang dialog dengan masyarakatnya yang dikepung oleh pasukan muslimin, untuk menentukan keputusan yang akan mereka ambil. Maka benar, bahwa Yahudi telah memiliki ilmu yang matang, tetapi mereka tidak mau mengikuti kebenaran tersebut. Inilah yang disebut oleh Surat al-Fatihah sebagai masyarakat yang dimurkai. Para ulama menjelaskan bahwa tidaklah kaum Bani Israil itu diberi nama Yahudi dalam al-Qur’an kecuali dikarenakan setelah menjadi masyarakat yang rusak. Rangkaian doa kita setiap hari ini menyiratkan pentingnya belajar sejarah. Untuk bisa mengetahui detail bangsa dimurkai tersebut, bagaimana mereka, seperti apa kedurhakaan mereka, ilmu apa saja yang mereka ketahui dan mereka langgar sendiri, apa saja ulah mereka dalam menutup mata hati mereka sehingga mereka berbuat tidak sejalan dengan ilmu kebenaran yang ada dalam otak mereka. Sejarah mereka mengungkap semuanya. Kelompok ketiga, mereka yang sesat. Para ulama tafsir menjelaskan bahwa bagian dari penafsirannya adalah masyarakat Nasrani. Masyarakat ini disebut sesat karena mereka memang tidak mempunyai ilmu. Persis seperti orang yang hendak berjalan menuju suatu tempat tetapi tidak mempunyai kejelasan ilmu tentang tempat yang dituju. Pasti dia akan tersesat jalan. Kelompok ketiga ini kehilangan ilmu walaupun mereka masih beramal. Masyarakat ini mengikuti para pemimpin agamanya tanpa ilmu. Menjadikan mereka perpanjangan lidah tuhan. Sehingga para pemimpin agamanya bisa berbuat semaunya, menghalalkan dan mengharamkan sesuatu. Sebagaimana yang jelas tercantum dalam ayat “Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan juga mereka mempertuhankan Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” QS. at-Taubah [9] 31 Kisah’ Adi bin Hatim berikut ini menjelaskan dan menguatkan ayat di atas, Dari Adi bin Hatim radhiallahu anhu berkata Aku mendatangi Nabi shallallahu alaihi wasallam dan di leherku ada salib terbuat dari emas, aku kemudian mendengar beliau membaca ayat Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain menyatakan Ya Rasulullah sebenarnya mereka tidak menyembah rahib-rahib menjawab Benar. Tetapi para rahib itu menghalalkan untuk mereka apa yang diharamkan Allah dan mengharamkan apa yang dihalalkan Allah, maka itulah peribadatan kepada para rahib itu. HR. Tirmidzi dan Baihaqi, dihasankan oleh Syekh al-Albani Bagaimanakah mereka masyarakat nasrani menjalani kehidupan beragama mereka? Bagaimanakah mereka menjadikan pemimpin agama mereka menjadi perwakilan tuhan dalam arti boleh membuat syariat sendiri? Di manakah kesesatan mereka dan apa efeknya bagi umat Islam dan peradaban dunia? Semuanya dicatat oleh sejarah. Inilah doa yang selama ini kita mohonkan dalam jumlah yang paling sering dalam keseharian kita. Al-Fatihah yang merupakan surat pertama. Bahkan surat pertama yang biasanya dihapal terlebih dahulu oleh masyarakat ini. Surat utama yang paling sering kita baca. Surat yang mengandung doa yang paling sering kita panjatkan. Siratan perintah untuk belajar sejarah sangat kuat terlihat. Maka sangat penting kita memperhatikan kandungan surat yang paling akrab dengan kita ini. Agar terbukti dengan baik dan benar doa kita; “Tunjukilah kami jalan yang lurus. yaitu Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.” QS. al-Fatihah [1] 6-7 ABUJAZARIEYkeluaran SMA al-Maidah al-Diniah,Padang Tengku, Kuala Lipis - Kuliyyah Sultan Ahmad Shah Pekan-Darul Quran JAKIM-Maahad Qiraat Syuobra, Egypt.. (Ijazah pertama alQuran dan al-Qiraat)Postgraduate UM, Jabatan al-Quran dan al-Sunnah.Bertugas di. fUIAM Kuantan, 4 orang cahayamata (Ahmad asy-Syathibie, Afaff, Aufaa, Muhammad alJazariey

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ Arab-Latin Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īnArtinya Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Al-Fatihah 4 ✵ Al-Fatihah 6 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Mendalam Terkait Dengan Surat Al-Fatihah Ayat 5 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Fatihah Ayat 5 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan beragam penjelasan dari beragam ahli tafsir terkait makna surat Al-Fatihah ayat 5, antara lain seperti tercantum📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaKami mengkhususkan Engkau dengan ibadah, dankami hanya memohon pertolongan kepada Engkau saja dalam semua urusan kami Sebab semua urusan berada di tangan-Mu, tidak ada seorang pun selain mu yang memiliki sebesar biji sawi sekalipun darinya. Dan dalam ayat ini terkandung petunjuk bahwa seorang hamba tidak boleh melakukan sesuatu pun dari jenis-jenis ibadah seperti berdoa, Istighosah, menyembelih dan thowaf kecuali untuk Allah Semata, dan di dalamnya juga terkandung obat hati dari penyakit berupa bergantung kepada selain Allah, dan dari penyakit Ria, ujub dan sombong.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram5. Kami mempersembahkan segala jenis peribadatan dan ketaatan hanya kepada-Mu, dan kami tidak menyekutukan-Mu dengan siapapun. Hanya dari-Mu saja lah kami meminta pertolongan dalam semua urusan kami, karena di tangan-Mu lah segala macam kebaikan. Dan tidak ada penolong lain selain Engkau.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah5. Kesempurnaan dalam perhitungan, keagungan dalam mengatur, dan keindahan dalam membalas dan memuliakan kekasih-kekasih-Nya membuat Allah berhak diesakan dalam setiap ibadah. Oleh sebab itu, hanya kepada-Nyalah kita memohon pertolongan dan bersandar; sebab Dialah yang mengatur segala urusan makhluk-Nya. Dan termasuk dari pengaturan dan pemuliaan-Nya adalah Dia mengajarkan kepada kita bagaimana cara untuk mengesakannya dalam beribadah, sehingga kita dapat mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, serta meminta pertolongan-Nya. Dia juga mengajarkan bagaimana mengikhlaskan ibadah kepada-Nya, sebagaimana dalam firman-Nya إياك نعبد وإياك نستعينMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinahإِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ Yakni, kami mengkhususkan ibadah hanya untuk-Mu dan kami mengkhususkan pertolongan hanya kepada-Mu, kami tidak menyembah selain-Mu dan kami tidak meminta pertolongan selain-Mu. Dan makna secara bahasa dari ibadah adalah batas terjauh dari tunduk dan taat; sedangkan makna secara syar’i adalah sesuatu yang terkumpul didalamnya kesempurnaan cinta, tunduk, dan takut. Penggunaan kata ganti “kami” dalam ayat ini dari sisi kebahasaan bahasa Arab sebagai ungkapan dari orang yang berdo’a dan orang lain, dan bukan dimaksudkan sebagai penghormatan diri. Sedangkan kata ibadah didahulukan dari kata permintaan pertolongan karena ibadah merupakan wasilah/jalan untuk meminta pertolongan. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas terntang tafsir dari ayat ini إياك نعبد yakni Wahai Rabb kami hanya kepada-Mu kami mengesakan dan takut, tak ada selain-Mu. وإياك نستعين dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan dalam menjalankan ketaatan-Mu dan dalam segala urusan kami, tak ada selain-Mu. Dan diriwayatkan dari Qatadah bahwa ia berkata Allah Ta’ala telah memerintahkan kalian agar ikhlas dalam beribadah kepada-Nya dan agar senantiasa memohon pertolongan dalam segala urusan kalian.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia1 . Muhammad bin 'Auf al-Hamshy berkata "suatu ketika aku melihat Ahmad bin al-Hawari melaksanakan shalat Isya', dia mengawali shalatnya dengan { الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ } sampai ketika ia membaca { إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } , aku kemudian keluar menglilingi pembatas, kemudian aku kembali dan ternyata ia masih membaca ayat ini sampai aku tertidur, malam pun lewat sampai aku terbangun, dan ia masih membaca { إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } sampai waktu subuh tiba". 2 . Ibnu mengatakan "Aku mengamati bahwa doa yang paling bermanfaat bagi seorang hamba adalah ketika ia memohon bantuan atas keridhoan Allah ta'ala, kemudian aku melihatnya ada pada surah al-Fatihah { إيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ }. 3 . Tidak ada sesuatu yang lebih bermanfaat untuk hati seorang hamba daripada tahuid dan ikhlas dalam beragama untuk Allah, dan tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya baginya daripada kesyirikan, maka ketika seorang hamba menemukan hakikat keikhlasan yang itu adalah hakikat daripada { إيَّاكَ نَعْبُدُ } bersama dengannya hakikat tawakkal yang merupakan hakikat dari { وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } sesungguhnya ia telah menemukan sesuatu yang derajatnya lebih tinggi diatas apapun yang belum ditemukan oleh orang selainnya. 4 . Diantara manusia banyak yang menyandingkan dua sifat buruk ini dalam diri mereka yakni riya' dan 'ujub; ketika ia berbuat riya' maka ia telah mensekutukan atau menyandingkan sang pencipta dengan selainnya, dan ketika ia berbuat 'ujub maka ia telah menyandingkan sang pencipta dengan dirinya yang lemah, dan keduanya adalah sifat atau keadaan orang-orang yang menyombongkan diri, karena orang yang berbuat riya' tidak mngamalkan firman Allah { إيَّاكَ نَعْبُدُ } sedangkan orang yang berbuat 'ujub tidak merealisasikan firman Allah { وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ }. 5 . Dalam ayat kata ibadah didahulukan sebelum isiti'anah, hal itu dikarenakan ibadah adalah hak Allah atas hamba-Nya, adapun isti'anah adalah keinginan setiap hamba, dan tabi'at kehidupan adalah seorang hamba mengutamakan apa yang menjadi penyebab diperolehnya ridho tuhannya sebelum memohon kepada-Nya sesuatu, dan itu merupakan sikap rendah diri dihadapan Allah, karena ibadah adalah sebab terkabulnya permintaan seorang hamba. 6 . Hati manusia dihadapkan dengan dua jenis penyakit yang berbahaya, jika ia tidak mampu mencegah keduanya maka penyakit itu akan menghantarkannya kepada kebinasaan yang pasti, yaitu riya' dan sombong, dan penawar yang terbaik untuk riya' adalah dengan { إيَّاكَ نَعْبُدُ }, sedangkan penawar untuk kesombongan adalah dengan { وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ }. Sebagaimana yang juga disebutkan oleh Ibnu al-Qoyyim yang diriwayatkan dari gurunya Ibnu Taimiyyah rahimahullah, bahwasanya { إيَّاكَ نَعْبُدُ } menolak sifat riya', dan { وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } menolak kesombongan dari hati manusia. 7 . Seorang hamba butuh memohon pertolongan kepada Allah dalam mengerjakan perintah dan menghindari segala larangan dan sabar atas taqdir yang ditetapkan atasnya, baik ketika ia didunia dan ketika kematian menghampirinya serta apa yang akan terjadi padanya di alam barzakh dan ketika kiamat itu terjadi, dan tidak siapapun yang mampu memberinya pertolongan atas itu semua kecuali Allah, maka barang siapa yang dapat merealisasikan perkara isti'anah ini hanya kepada-Nya, niscaya Allah akan menolongnya. 8 . Segala upaya yang membatalkan jernihnya keikhlasan seseorang; tidak lain adalah upaya yang membatalkan perjanjian antara hamba dengan Allah, dan merupakan pengkhianatan terhadap-Nya, bagaimana tidak ? ketika kamu memutuskan kesaksian atas dirimu di pagi dan sore hari dengan { إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } kemudian kamu berpaling dibelakangan-Nya kepada selain-Nya ! maka siapakah yang dapat melindungimu setelah itu dari azab Allah ? 9 . Seorang pentadabbur berkata "begitu banyak aku shalat dibelakang syaikh Abdurrahman ad-Dausary, dan aku tidak mengetahui berapa kali dia membaca surah al-Fatihah tanpa menangis, khususunya ketika ia membaca { إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } . 10 . Seorang hamba tidak akan mampu mencapai kedudukan taufiq dan kebajikan hanya dengan hasrat, tetapi harus dengan meminta kepada siapa yang mampu mengahantarkannya kepada kedudukan itu, dan selalu merasa bahwa dia perlu dengan pertolongan itu, tetapi permohonann itu harus dengan hati dan lisan yang senantiasa didukung oleh segala warna ubudiyah qolbiyah dan badaniyah { إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ }.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri SuriahKami khususkan kepadaMu, Ya Allah, ibadah dan permohonan pertolongan kami. Kami tidak akan menyembah dan meminta pertolongan kepada selain EngkauMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Hanya kepada Engkaulah kami menyembah} Hanya kepada Engkaulah kami mengkhususkan segala bentuk peribadatan {dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan} dan Hanya kepada Engkaulah kami mencari pertolongan dalam segala hal📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 HLafaz iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in Hanya kepada engkau kami menyembah dan hanya Kami memohon pertolongan Maksudnya kami menghususkan ibadah dan memohon pertolongan hanya kepada Engkau. dimaknai demikian mendahulukan suatu kata yang menjadi objek menunjukkan suatu pembatasan, yaitu menetapkan hal tersebut bagi yang disebutkan dan meniadakannya dari selainnya. maka seolah-olah berkata, “kami menyembahmu dan tidak menyembah selain dirimu, kami meminta pertolongan kepadamu tidak meminta pertolongan kepada selain diri-Mu”. Dan didahulukannya penyebutan ibadah daripada permintaan akan pertolongan adalah di antara bentuk mendahulukan penyebutan hal yang umum dari hal yang khusus. Serta perhatian dalam mendahulukan hak-hak Allah daripada hak hamba-nya. Ibadah adalah sebuah kata yang mencakup apa saja yang dicintai oleh Allah dan diridhoi-nya berupa perbuatan maupun perkataan baik yang nampak atau yang tersembunyi. dan memohon pertolongan adalah Bersandar kepada Allah dalam mendapatkan kemaslahatan dan menolak kemadorotan diiringi dengan keyakinan yang kuat kepadanya dalam mewujudkan semua itu. Melaksanakan ibadah kepada Allah dan memohon pertolongan kepadanya merupakan jalan bagi sebuah kebahagiaan yang abadi keselamatan dari segala kejahatan. maka tidak ada cara dalam mendapatkan keselamatan kecuali dengan melaksanakan kedua hal tersebut. Sesungguhnya sebuah ibadah itu dianggap sebagai ibadah apabila ibadah tersebut diambil dari contoh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang dilaksanakan dengan tujuan mencari wajah Allah Semata. Dengan kedua faktor ini jadilah perbuatan tersebut menjadi sebuah ibadah. Disebutkannya “permohonan pertolongan” setelah “ibadah”, padahal sebenarnya memohon pertolongan itu adalah bagian dari ibadah tersebut hal ini karena kebutuhan hamba dalam seluruh ibadah-ibadah mereka kepada meminta pertolongan kepada Allah, sebab bila Allah tidak menolongnya maka tidak akan terwujud untuknya sesuatu yang dikehendakinya dari pelaksanaan perintah maupun menghindari larangan.📚 Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid NabawiMakna kata Iyyaaka adalah dhomir kata ganti dalam posisi nashab, ditujukan untuk mengajak bicara satu orang. Na’budu artinya Kami ta’at kepada Mu dengan seluruh ketundukan, cinta, dan pengagungan. Nasta’iin artinya Kami memohon pertolongan-Mu untuk kami agar dapat menta’atiMu. Makna ayat Allah Ta’ala mengajari hamba-hambaNya tata cara bertawassul kepada-Nya agar Dia mengabulkan doa hamba-Nya. Yaitu dengan ucapanNya Pujilah Allah Ta’ala dan sanjunglah serta agungkanlah Dia. Berlakulah konsisten dengan hanya beribadah kepadaNya dan tidak menyekutukanNya. Mintalah pertolongan kepadaNya dan jangan meminta pertolongan kepada selainNya. Pelajaran dari Ayat 1. Adab dalam berdoa, ketika seseorang akan berdoa hendaklah memulai dengan memuji Allah, menyanjungNya, dan mengagungkanNya. Kemudian ditambah dengan mengucap shalawat atas Nabi shallallahu alaihi wasallam, setelah itu baru meminta apa yang dibutuhkan. Hal itu lebih dekat untuk terkabulnya doa. 2. Jangan menyembah selain Allah Ta’ala dan jangan meminta pertolongan dalam hal yang hanya mampu dilakukan oleh Allah, pent kepada dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Al-Mishbahul Munir fi Tahdzib Tafsir Ibnu Katsir / Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri et. IBADAH MENURUT BAHASA DAN ISTILAH SYARA’AT Menurut bahasa ibadah bermakna kehinaan. Dikatakan “Thariqun mu’abbad wa ba’iirun mu’abbad jalan yang diratakan dan unta yang dijinakkan, maksudnya ditundukkan. Adapun menurut istilah syar’i, ibadah adalah sebuah ibarat bagi terkumpulnya cinta, ketundukan dan rasa takut yang sempurna. FAEDAH DIHAHULUKAN DAN DIULANGI OBJEK SERTA FAEDAH ILTIFAAT PERPINDAHAN DARI KATA GANTI KE-3 MENJADI KE-2 Didahulukannya objek yaitu kalimat إِيَّاكَ dan setelah itu diulangi lagi, bertujuan untuk memberi perhatian dan pembatasan. Maksudnya “Kami tidak beribadah kecuali hanya kepada-Mu, dan kami tidak bertawakkal kecuali hanya kepada-Mu.” Inilah puncak kesempurnaan dalam taat. Agama ini secara keseluruhan kembali kepada dua makna di atas. Sebagaimana dikatakan oleh sebagian Salaf, bahwa surat al-Fatihah adalah rahasia al-Qur’an dan rahasia al-Fatihah terletak pada [إياك نعبد وإياك نستعين] “Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.” Penggalan pertama merupakan pernyataan berlepas diri dari kesyirikan. Sedangkan penggalan kedua merupakan sikap berlepas diri dari upaya dan kekuatan serta berserah diri kepada Allah . Makna seperti ini tidak hanya terdapat dalam satu ayat al-Qur’an saja, dalam ayat lain Allah berfirman وَلِلَّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِلَيْهِ يُرْجَعُ الْأَمْرُ كُلُّهُ فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ ۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ “Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, Maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.” 123. قُلْ هُوَ الرَّحْمَٰنُ آمَنَّا بِهِ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ “Katakanlah "Dia-lah Allah yang Maha Penyayang Kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah Kami bertawakkal. kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata". Al-Mulk29 Juga firman-Nya dalam ayat yang mulia ini, إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ “Hanya Engkaulah yang Kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan.” Adanya perubahan bentuk gari orang ketiga kepada lawan bicara huruf kaf, karena ketika seseorang memuji Allah maka seolah-olah dia dekat dan hadir di hadapan Allah Ta’ala. Karena itu Allah berfirman إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ “Hanya Engkaulah yang Kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan.” AL-FATIHAH ADALAH PETUNJUK AGAR KITA MEMUJI ALLAH, MAKA KITA WAJIB MEMBACANYA KETIKA SHALAT Ini merupakan dalil bahwasanya awal-awal surat al-Fatihah merupakan pemberitahuan dari Allah  yang memberikan pujian kepada diri-Nya sendiri dengan berbagai sifat-Nya agar memuji-Nya dengan pujian tersebut. Oleh karena itu tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca al-Fatihah di dalamnya, sedangkan ia mampu melakukannya, sebagaimana hadits yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim dari Ubaidah bin as-Shamit , beliau berkata “Rasulullah  bersabda لَا صَلاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الكِتَابِ “Tidak sah shalat bagi orang yang tidak membaca al-Fatihah.” Dalam Shahih Muslim diriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah , dari Rasulullah , baginda bersabda قَالَ اللهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ}، قَالَ اللهُ تَعَالَى حَمِدَنِي عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ {الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ}، قَالَ اللهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ {مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ}، قَالَ مَجَّدَنِي عَبْدِي - وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي - فَإِذَا قَالَ {إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ}قَالَ هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ {اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ}قَالَ هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ. “Allah berfirman 'Aku membagi shalat antara Aku dengan hambaKu setengah-setengah, dan hambaku mendapatkan apa yang dia minta. Apabila seorang hamba membaca; 'Alhamdulillahi rabbil 'alamin.’ Allah menjawab; Hamba-Ku telah memuji-Ku.’ ketika seorang hamba membaca; Arrahmaanir rahiim.’ Allah berfirman; Hamba-Ku telah menyanjung-Ku.’ ketika seorang hamba membaca; Maaliki yaumid diin.’ Allah berfirman; Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku.’ ketika seorang hamba membaca; Iyyaaka na'budu wa iyyaka nasta'iin.’ Allah berfirman; Inilah bagian-Ku dan bagian hamba-Ku, sedangkan bagi hamba-Ku apa yang di mintanya.’ ketika seorang hamba membaca; Ihdinash shiraathal mustaqiim, shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdluubi 'alaihim waladl dllaallliin.’ Allah berfirman; Inilah bagian dari hamba-Ku, dan baginya apa yang di minta.’" TAUHID ULUHIYAH Imam ad-Dhahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas , beliau berkata [إِيَّاكَ نَعْبُدُ] “Hanya kepada-Mu kami beribadah,” maksudnya hanya Engkau semata yang kami esakan, kami takuti dan kami harapkan wahi Rabb kami, bukan selain-Mu.” [وَإيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ] Hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan,” karena ibadah kepada-Nya merupakan tujuan. Meminta pertolongan merupakan sarana untuk mendapatkannya, dan perkara yang didahulukan adalah perkara yang lebih penting dan seterusnya. Wallahu a’alam. PENYEBUTAN NABI SEBAGAI HAMBA YANG MERUPAKAN KEDUDUKAN TERTINGGI Allah telah menyebut Nabi sebagai hamba-Nya yang merupakan bukti baginda memiliki kedudukan mulia. Allah berfirman الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُ عِوَجًا ۜ “segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al kitab Al-Quran dan Dia tidak Mengadakan kebengkokan di dalamnya.” Al-Kahf1 Firman-Nya وَأَنَّهُ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللَّهِ يَدْعُوهُ “Dan bahwasanya tatkala hamba Allah Muhammad berdiri menyembah-Nya mengerjakan ibadat.” Al-Jinn19 سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا “Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam.” Al-Israa1 Allah menyebut nabi-Nya dengan sebutan hamba ketika menurunkan kepadanya al-Qur’an, ketika baginda berdakwah dan ketika diperjalankan pada malam Isra’. BIMBINGAN AGAR BERIBADAH KETIKA DADA TERASA SEMPIT Allah membimbing Rasulullah  untuk senantiasa menjalankan ibadah ketika hati merasa sesat akibat pendustaan orang-orang yang menentangnya. Allah  berfirman وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُن مِّنَ السَّاجِدِينَ وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ “Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud shalat. Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini ajal.” Al-Hijr97-99📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 HFirman Allah Ta’ala } إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ{ “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan” QS. Al-Fatihah4 إِيَّاكَ [Iyaaka] “Hanya kepada Engkau” Kedudukannya dalam ilmu nahwu sebagai maf’ul bih yang dimajukan, Amilnya adalah نَعْبُدُ na’budu”Kami menyembah”. Tujuan dikedepankan dari amilnya untuk menghasilkan pembatasan makna, maka dari itu maknanya adalah Kami tidak menyembah kecuali hanya kepada Engkau. Maf’ul bih di sini dalam bentuk terpisah dengan amilnya karena tidak memungkinkan untuk disambung dengannya. نَعْبُدُ [Na’budu]“Kami menyembah” Maknanya adalah kami tunduk kepada-Mu dengan ketundukan yang sempurna. Oleh karena itu, anda akan mendapati orang-orang yang beriman meletakkan anggota badan yang paling mulia yakni kepala di tempat yang setara dengan kaki sebagai bentuk ketundukan kepada Allah Azza Wa Jalla, sujud di atas tanah, bahkan jidat pun menyapu debu, semua itu dilakukan atas dasar ketundukan kepada Allah Azza wa Jalla. Andai ada seseorang yang berkata Saya akan memberikanmu dunia seluruhnya tapi bersujudlah kepadaku” seorang mukmin tidak akan menurutinya selamanya, karena ketundukan hanyalah ditujukan kepada Allah Azza Wa Jalla saja. Ibadah juga mencakup segala perbuatan yang diperintah oleh Allah, dan meninggalkan segala larangan-Nya karena orang yang belum melaksanakan itu semua maka ia tidak disebut orang yang menyembah, jika ia tidak melakukan perkara yang diperintahkan maka ia belum dikatakan hamba sejati dan jika belum meninggalkan segala larangan ia juga belum dikatakan hamba sejati, Hamba yang sejati adalah yang sesuai dengan keinginan syar’i yang ditentukan oleh Allah yang ia sembah. Karena ibadah mengharuskan seorang insan menegakkan setiap yang diperintahkan kepadanya dan meninggalkan semua yang dilarang kepadanya, dan semua itu tidak mungkin dapat terlaksana kecuali tanpa bantuan dari Allah, oleh karenanya, Allah Ta’ala berfirman } وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ{ “Dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan” QS. Al-Fatihah4 Maknanya adalah kami tidak akan memohon pertolongan kecuali hanya kepada Engkau dalam melaksanakan ibadah dan kegiatan lainnya. Sedangkan al-Isti’anah artinya adalah meminta pertolongan, dan Allah Azza Wa Jalla mengumpulkan antara ibadah dan isti’anah atau dengan tawakkal pada beberapa ayat dalam al-Qur’an, karena ibadah yang sempurna tidak akan terlaksana kecuali dengan pertolongan Allah, bersandar, dan bertawakkal kepada-Nya. Faedah Di antara faedah ayat ini 1. Pemurnian ibadah hanya kepada Allah, ini sesuai firman-Nya } إِيَّاكَ نَعْبُدُ{ “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah” QS. Al-Fatihah4 Ditunjukkan dengan didahulukannya ma’mul dari Amilnya didahulukannya Iyaka dari na’abudu. 2. Pemurnian isti’anah permintaan pertolongan hanya kepada Allah Azza Wa Jalla, ini berdasarkan firman-Nya } وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ{ “Dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan” QS. Al-Fatihah4 Ditunjukkan dengan didahulukannya ma’mul. Jika ada yang bertanya Bagaimana bisa dikatakan harus memurnikan isti’anah hanya kepada Allah padahal dalam ayat lainnya Allah Ta’ala berfirman }وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى{ “Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa” QS. Al-Maaidah2 di dalamnya ada penetapan pertolongan selain dari Allah. Nabi shallallaahu alaihi wa sallam juga bersabda وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهِ أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهِ مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ “ Engkau membantu seseorang saat menaiki tunggangannya, engkau mengambilkan dan mengangkat perbekalannya untuknya adalah sedekah ” 1 Jawabannya Meminta bantuan ada dua macam Pertama Meminta bantuan dengan bersandar sepenuhnya, maksudnya adalah anda tergantung pada Allah Azza Wa Jalla dan berlepas dari daya dan kekuatan anda. Yang seperti ini khusus untuk Allah Azza Wa Jalla. Kedua Meminta bantuan yang bermakna ikut serta dalam pekerjaan yang hendak engkau kerjakan, yang seperti ini dibolehkan selama orang yang dimintai bantuan masih hidup dan mampu membantu, karena ini bukanlah ibadah. Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman { وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى } “Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa” QS. Al-Maaidah2 Jika ada yang bertanya Apakah meminta bantuan kepada makhluk dibolehkan dalam kondisi apapun? Jawabannya Tidak, Meminta bantuan kepada makhluk hanya dibolehkan saat orang yang dibantu mampu membantu. Namun jika ia tidak mampu membantumu, maka anda tidak diperbolehkan meminta bantuan kepadanya, seperti meminta bantuan kepada penghuni kubur, hal ini haram dilakukan, bahkan termasuk syirik akbar. Karena penghuni kubur tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri sedikit pun. Bagaimana mungkin bisa menolongnya?! Seperti meminta bantuan kepada yang ghaib tidak hadir pada perkara yang tidak mampu dilakukan. Misalnya meyakini bahwa ada wali di bagian timur dunia sana mampu membantunya dalam menyelesaikan perkara penting di negeri tempat tinggalnya. Ini juga adalah syirik akbar. Karena yang dimintai bantuan tidak akan mampu membantunya sedangkan ia berada ditempat yang sangat jauh di sana. Jika ada yang bertanya Bolehkan meminta bantuan sepada manusia pada hal yang diperbolehkan? Jawabannya Sebaiknya tidak meminta bantuan kecuali jika memang dibutuhkan atau jika ia tahu bahwa yang dimintai bantuan dimudahkan untuk memenuhinya lalu meminta bantuan agar mengantarkan rasa senang kepadanya. Dan hendaknya yang dimintai bantuan bukan dalam perkara dosa dan melampaui batas untuk tidak menerima permintaan itu.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Fatihah ayat 5 Ketika dengan keagungan ini, sebagai raja dan memiliki kasih sayang, maka Allah berhak untuk di ibadahi, yaitu mengkhususkan ibadah untuk-Nya dan permohonan dalam setiap urusan mereka makhluk dalam urusan keduniaan dan akhirat, dan oleh karena itu tidak diperkenankan untuk beribadah berpaling dari segala macam bentuk ibadah seperti doa, istighatsah kepada siapapun selain kepada Allah saja. Begitu juga tidak diperkenankan meminta pertolongan kepada selain Allah dari urusan yang tidak mampu dari selain Allah, begitu juga tidak diperkenankan bersandarnya hati dengan siapapun selain Allah, dan ini semua tidaklah menafikan sebuah sebab yang harus ditempuh. Telah lalu bahwasanya Allah memerintahk untuk beribadah dengan cara meminta kepada-Nya karena pentingnya hal tersebut, dan karena tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah karena sebab ibadah, Allah berfirman Dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku Adz Dzariyat 56, berkata Ibnu Taimiyyah Ibadah adalah sebuah nama bagi seluruh apa yang Allah cintai dan ridhai dari ucapan dan amalan batin mapun yang dzahir. Dan Allah mengulangi kata iyyaka sebagai pengkhususan ibadah dan meminta pertolongan hanya kepada-Nya dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, diambil dari kata 'ibaadah yang artinya kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena keyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya disertai rasa cinta dan berharap kepada-Nya. Ditambahkan rasa cinta, karena landasan yang harus ada pada seseorang ketika beribadah itu ada tiga rasa cinta kepada Allah Ta’ala, rasa takut dan tunduk kepada Allah Ta’ala dan rasa berharap. Oleh karena itu, kecintaan saja yang tidak disertai dengan rasa takut dan kepatuhan, seperti cinta terhadap makanan dan harta, tidaklah termasuk ibadah. Demikian pula rasa takut saja tanpa disertai dengan cinta, seperti takut kepada binatang buas, maka itu tidak termasuk ibadah. Tetapi jika suatu perbuatan di dalamnya menyatu rasa takut dan cinta maka itulah ibadah. Dan tidaklah ibadah itu ditujukan kecuali kepada Allah Ta'ala semata. Dalam ayat ini terdapat dalil tidak bolehnya mengarahkan satu pun ibadah seperti berdo'a, ruku', sujud, thawaf, istighatsah/meminta pertolongan, berkurban dan bertawakkal kepada selain Allah Ta'ala. Nasta'iin minta pertolongan, terambil dari kata isti'aanah mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri. Dalam ayat ini terdapat obat terhadap penyakit ketergantungan kepada selain Allah Ta'ala, demikian juga obat terhadap penyakit riya', 'ujub bangga diri dan sombong. Disebutkannya isti'anah kepada Allah Ta'ala setelah ibadah memberikan pengertian bahwa seseorang tidak dapat menjalankan ibadah secara sempurna kecuali dengan pertolongan Allah Ta'ala dan menyerahkan diri kepada-Nya. Ayat ini menunjukkan lemahnya manusia mengurus dirinya sendiri sehingga diperintahkannya untuk meminta pertolongan kepada-Nya Berdasarkan ayat ini juga bahwa beribadah dan meminta pertolongan kepada-Nya merupakan sarana memperoleh kebahagiaan yang kekal dan terhindar dari keburukan. Perbuatan dikatakan ibadah jika diambil dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan diniatkan ikhlas karena Allah Ta'ala. Perlu diketahui bahwa isti'anah meminta pertolongan terbagi dua - Isti’anah tafwidh, meminta pertolongan dengan menampakkan kehinaan, pasrah dan sikap harap, ini hanya boleh kepada Allah saja, syirk hukumnya bila mengarahkan kepada selain Allah. - Isti’anah musyarakah, meminta pertolongan dalam arti meminta keikut-sertaan orang lain untuk turut membantu, maka tidak mengapa kepada makhluk, namun dengan syarat dalam hal yang mereka mampu membantunya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Fatihah Ayat 5Atas dasar itu semua, hanya kepada engkaulah kami menyembah dan beribadah dengan penuh ketulusan, kekhusyukan, dan tawakal, dan hanya kepada engkaulah kami memohon pertolongan dalam segala urusan dan keadaan kami, sambil kami berusaha keras. Kami memohon, tunjukilah kami jalan yang lurus, dan teguhkanlah kami di jalan itu, yaitu jalan hidup yang benar, yang dapat membuat kami bahagia di dunia dan di akhirat, serta dapat mengantarkan kami menuju dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah kumpulan penjabaran dari beragam ahli tafsir terhadap isi dan arti surat Al-Fatihah ayat 5 arab-latin dan artinya, semoga bermanfaat untuk kita. Support syi'ar kami dengan memberi hyperlink ke halaman ini atau ke halaman depan Artikel Paling Banyak Dilihat Nikmati banyak materi yang paling banyak dilihat, seperti surat/ayat Ar-Rahman, Shad 54, Al-Ikhlas, Al-Kahfi, Al-Kautsar, Do’a Sholat Dhuha. Serta Al-Mulk, Asmaul Husna, Al-Waqi’ah, Al-Baqarah, Ayat Kursi, Yasin. Ar-RahmanShad 54Al-IkhlasAl-KahfiAl-KautsarDo’a Sholat DhuhaAl-MulkAsmaul HusnaAl-Waqi’ahAl-BaqarahAyat KursiYasin Pencarian an nur ayat 2 latin, surat almulk, al zalzalah latin, surat al fil dan artinya, surat al kahfi lengkap Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah

RASASEJATI. Kajian Mitologi Supranatural . A. PROFIL; AMALAN DOA dan WIRID; AMALAN ILMU HIKMAH; Kegiatan; Konsultasi; ILMU TERAPI FATIHAH » Al fatihah. ilmu terapy Al Fatihah. Menyukai ini: Suka Memuat Silahkan Bertanya & Berdiskusi dengan Sopan : Batalkan balasan. Ketikkan komentar di sini Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon
MUJAHADAH ATTAQWA DZIKRUL KHOTI’IN PONPES ASSETRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATI PATI – masmisbah Prabu Agung Alfayed AMALAN. ASADULLAHI GHALIB SINGA ALLAH YANG MAHA PERKASA Prabu Agung Alfayed AMALAN. ASADULLAHI GHALIB SINGA ALLAH YANG MAHA PERKASA PON PES ASSETRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATHI JUWANA PATI JAWA TENGAH MUJAHADAH AT TAQWA " DZIKRUL KHOTI’IN" Biniyati lirido illahi ta’ala wabi… - Misa salam al fakir Facebook MAJELIS HILYATUL AULIYA' Ma’rifatullah Dengan Ilmu Dan Hikmah Laman 12 MAJELIS HILYATUL AULIYA' Ma’rifatullah Dengan Ilmu Dan Hikmah Laman 12 Tulisan Arab Ala Hadiniyah Wa Ala Kulli Niatin Sholihah – Nasi Arti Tawasul beserta bacaan dan praktiknya dalam Islam TAWASUL WALI – masmisbah PON PES ASSETRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATHI JUWANA PATI JAWA TENGAH Oktober 2015 Tulisan Arab Ala Hadiniyah Wa Ala Kulli Niatin Sholihah – Nasi Mungkin hanya sahalawat yang memiliki keistimewaan luar biasa bila dibandingkan dengan bacaan dzikir yang lain. - PDF Download Gratis Biniyati Liridho Ilahi Ta PDF PON PES ASSETRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATHI JUWANA PATI JAWA TENGAH MUJAHADAH AT TAQWA " DZIKRUL KHOTI’IN" Tulisan Arab Ala Hadiniyah Wa Ala Kulli Niatin Sholihah – Nasi PON PES ASSETRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATHI JUWANA PATI JAWA TENGAH DZIKRUL KHOTI’IN TAWASUL WALI – masmisbah Paling Laju Wa’alaikum Salam Warahmatullahi Ta’ala Wabarakatuh 3647-Article Text-10009-1-10-20191125 PDF Islamic Behaviour And Experience Semitic Words And Phrases Arti Tawasul beserta bacaan dan praktiknya dalam Islam Tawasul PDF Abrahamic Religions Islamic Branches Tawasul PDF Abrahamic Religions Islamic Branches Tawasul Abrahamic Religions Islamic Branches MUJAHADAH ATTAQWA DZIKRUL KHOTI’IN PONPES ASSETRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATI PATI – masmisbah Tawasul Abrahamic Religions Islamic Branches MUJAHADAH ATTAQWA DZIKRUL KHOTI’IN PONPES ASSETRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATI PATI – masmisbah Tawasul PDF Abrahamic Religions Islamic Branches MUJAHADAH ATTAQWA DZIKRUL KHOTI’IN PONPES ASSETRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATI PATI – masmisbah Tawasul Abrahamic Religions Islamic Branches MUJAHADAH ATTAQWA DZIKRUL KHOTI’IN PONPES ASSETRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATI PATI – masmisbah PON PES ASSETRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATHI JUWANA PATI JAWA TENGAH Tawasul Abrahamic Religions Islamic Branches Berkahnya Hidup Karna Allah Subhanahu Wata’ala - Publications Facebook Tawasul Abrahamic Religions Islamic Branches tahmid Instagram posts photos and videos - TAWASUL WALI – masmisbah Tawasul Abrahamic Religions Islamic Branches PON PES ASSETRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATHI JUWANA PATI JAWA TENGAH Oktober 2015 [PDFTXT] Tawasul Abrahamic Religions Islamic Branches Tawasul PDF Abrahamic Religions Islamic Branches contoh teks pembawa acara Jas Hijau Makhbub Junaidi Tawasul Abrahamic Religions Islamic Branches PON PES ASSETRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATHI JUWANA PATI JAWA TENGAH Untitled Bacaan Washilah “Ila Hadroti” Dalam Tahlilan dan Terjemah Indonesia – Pelangi Blog Tawasul PDF Abrahamic Religions Islamic Branches [PDFTXT] PON PES ASSETRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATHI JUWANA PATI JAWA TENGAH Oktober 2015 Tawasul Abrahamic Religions Islamic Branches AKTUALISASI AJARAN ROBITHOH DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL Studi Kasus di Majelis Dzikir Thoriqoh Al-Rosuli Al- Muhammadiyati PON PES ASSETRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATHI JUWANA PATI JAWA TENGAH Oktober 2015 Tawasul Habib Syech Bin Nuh MUJAHADAH ATTAQWA DZIKRUL KHOTI’IN PONPES ASSETRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATI PATI – masmisbah Untitled PON PES ASSETRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATHI JUWANA PATI JAWA TENGAH AKTUALISASI AJARAN ROBITHOH DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL Studi Kasus di Majelis Dzikir Thoriqoh Al-Rosuli Al- Muhammadiyati Tawasul adalah Upaya atau Wasilah agar Doa Diterima Allah SWT, Ketahui Jenisnya Mungkin hanya sahalawat yang memiliki keistimewaan luar biasa bila dibandingkan dengan bacaan dzikir yang lain. - PDF Download Gratis CARA BERTAWASSUL YANG BAIK DAN BEBAS SYIRIK - Lintas Santri ucul TAWASUL WALI – masmisbah Tawasul Habib Syech Bin Nuh Tawasul Abrahamic Religions Islamic Branches Ilmu Ikhlas - Libtigho limardzotillah, Walisafa’ati… Facebook PON PES ASSETRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATHI JUWANA PATI JAWA TENGAH Tawasul Habib Syech Bin Nuh TAWASUL WALI – masmisbah Berkahnya Hidup Karna Allah Subhanahu Wata’ala - Posts Facebook SYAI’UN LILLAH" DAN TAWASSUL DENGAN FATIHAH - tanwirul afkar PON PES ASSETRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATHI JUWANA PATI JAWA TENGAH Ajian Waringin Sungsang [8lyrv2nzx80d] Hukum Kirim Baca Surat Al-Fatihah untuk Nabi Muhammad Islam NU Online Bacaan Washilah “Ila Hadroti” Dalam Tahlilan dan Terjemah Indonesia – Pelangi Blog Bacaan Doa dan Tahlil Lengkap untuk Arwah Didi Kempot TAWASUL WALI – masmisbah Bacaan Tawasul Indonesia Yang Benar Dan Lengkap PON PES ASSETRESIYAH DARUL UBUDIYAH SEJATHI JUWANA PATI JAWA TENGAH Biniyati lirido illahi ta’ala wabi… - Misa salam al fakir Facebook TAWASUL WALI – masmisbah Bacaan Washilah “Ila Hadroti” Dalam Tahlilan dan Terjemah Indonesia – Pelangi Blog Untitled Arti Kalimat Bahasa Arab Lillahi Ta’ala Lengkap dengan Tulisan Arab, berikut Waktu Penggunaan Tepat - TAWASUL WALI – masmisbah perbendaharaan ILMU-ILMU KEREZEQIAN PENDIS News Teks Dzikir Manaqib Kiai Muzakki ARTI ALA HADINIYAH WA KULLI NIATIN SHOLIHAH BISIRRIL FATIHAH DALAM TULISAN ARAB LENGKAP - BLOGNYA BOPO GURU 082137980096 Mungkin hanya sahalawat yang memiliki keistimewaan luar biasa bila dibandingkan dengan bacaan dzikir yang lain. - PDF Download Gratis √ Doa Nabi Musa Bacaan Arab, Latin, Terjemahan dan Manfaatnya … Untitled Berkahnya Hidup Karna Allah Subhanahu Wata’ala - Posts Facebook Bacaan Washilah “Ila Hadroti” Dalam Tahlilan dan Terjemah Indonesia – Pelangi Blog BAZNAS TAWASUL WALI – masmisbah [PDFTXT] Amalan Sholat Maret 2017 PDF Sheikh Semitic Words And Phrases Biniyati lirido illahi ta’ala wabi… - Misa salam al fakir Facebook TAWASUL WALI – masmisbah AKTUALISASI AJARAN ROBITHOH DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL Studi Kasus di Majelis Dzikir Thoriqoh Al-Rosuli Al- Muhammadiyati Lillahi Ta’ala Artinya Penjelasan, Makna dan Manfaatnya
Ilmuyang bermanfaat memang seharusnya diamalkan untuk kebaikan bukan untuk menuruti hawa nafsu, seperti halnya doa al fatihah syifa . Apapun sebutannya dan seburuk apapun anggapan masyarakat awam diluar sana terhadapnya, asalkan diamalkan dengan tujuan baik, doa al fatihah syifa pasti membawa kebaikan juga terlebih untuk anda.
Artikel kiriman email ===================================== ASSALAMUALAIKUM WRWB. Semoga diperkenankan berbagi secuil ilmu Allah di blog KWA dan sebelumnya saya ucapkan ribuan terimah kasih. MENYATUKAN AL FATIHAH BETINA/MAKHRIFAT KE TUBUH DENGAN NAMA MALAIKAT PEMBAWA SETIAP AYAT AL FATIHAH Pertama siapkan salah satu bahan ini,secuil emas atau batu pirus batu pirus dalam suatu riwayat terbentuk dari air susu Siti Hawa yang menetes ke bumi. Tampung air hujan secara langsung secukupnya,air hujan yang turun pertama kali minimal tiga hari tidak turun hujan. Setelah semuanya siap maka pada malam harinya sekitar pukul setelah salat tahajjud maka letakkan bahan tadi di depan pirus atau emasnya masukkan dalam air hujan tadi. Baca syahadat 1x,salawat ibrahimiya 33x,surah Al fatihah 33x di setiap sampai pada ayat IYYAAKA NA’BUDU WA IYYAKA NASTA’IN maka sebut nama anda beserta nama ayah dan ibu anda. Surah Al fath ayat terakhir 33x. Langkah-langkah penyatuan I. Tempelkan ke dua telapak tangan di ubun-ubun dan bacalah,BI’ISMILLAHIR RAHMAANIR RAHIM WA BI’ISMILLAHIR ROUFUR RAHIM khususan ilaa Aminullah ainul haq,sambung dengan al fatihah betina secara utuh 1x atau 3x. II. kedua tangan memegan telinga seperti orang azan dan bacalah,AL HAMDULILLAHI RABBIL ALAMIN kuhususan ilaa malaikat Hamdu, sambung al fatihah betina 1x atau 3x. III. kedua tangan mendekap jantung dan bacalah,ARRAHMANIRRAHIM khususan ilaa malaikat Rahmat, sambung al fatihah betina 1x atau 3x. IV. tangan kanan menempel melintang di perut dengan ibu jarinya menyentuh pusar, tangan kiri lurus di samping bacalah, MAALHKI YAUMIDDIN khususan ilaa Romani,sambung al fatihah betina 1x atau 3x V. tangan kiri melintang menempel di perut dengan ibu jarinya menyentuh pusar,tangan kanan lurus di samping dan bacalah, IYYAKA NA’BUDU WA IYYAAKA NASTA’IN khususan ilaa malaikat Lubani,sambung al fatihah betina 1x atau 3x. VI. kaki kanan melintang bersilah,kaki kiri lurus membujur dan bacalah, IHDINASSIRAATAL MUSTAQIM khususan ilaa malaikat Subani,sambung al fatihah betina 1x atau 3x VII. kaki kiri melintang bersila,kaki kanan lurus membujur dan bacalah, SIRAATALLAZIINA AN’AMTA ALAIHIM khususan ilaa malaikat Saribidaya, sambung al fatihah betina 1x atau 3x. VIII. bagian kelamin kencankan, dubur tarik ke atas dan bacalah, GAIRIL MAGDUUBI ALAIHIM WALADDAALLIIN khususan ilaa malaikat Sariyati, sambung al fatihah betina 1x atau 3x. Ucapkan AAMIIN,tiupkan nafas ke air tadi 3x. Baca kembali al fatihah betina 33x lalu tiup lagi air dengan nafas 3x. Simpan air tadi untuk melakukan ritual yang sama dan waktu yang sama selama 7 malam berturut-turut. Malam terakhir sebelum salat subuh,minum 3 teguk air itu sisahnya campurkan pada air mandi untuk mandi beserta emas atau pirusnya. Sebelum mandi baca lagi al fatihah betina 3x dan mandilah. Perawatan ilmu bacalah al fatihah betina 3x atau 7x perhari sambil mengemut emas atau batu pirus. Al Fatihah Betina/Makhrifat bismillahirrahmaa nirrahiim 1. Fa tabaarakallaahu ah sanul khaaliqiin. Dzhahiru Rabbi wa baathinu abdi illallahu. Hu allahu, huwa ruhum. 2. Hu dzatullah. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah. 3. La ilaha illahu, Muhammad wujudullah. La ilaha illallahu nuuri haqqullaah. La ilaha illallahu Muhammad astaghfirullaah. Kun shalli alaa Muhammad. 4. Bii kaana maa kaana wa bii kaanuu maa yakuunuu. Fa wujuudul awwaalimi bii. 5. Laa ma’budu bi haqqi illallah. Ushul daratul haqq, al insaanu sirri wa ana sirruhu, wa sirri shifaati, wa shifaati laghayri. 6. La ilaha illallah shalatihim daa-imun, ana insan kamil mukammil. 7. La ilaha illallah wahdahu laa syariika lahu wa anna Muhammadan abduhu wa rasuuluhu. La ilaha ilaha illallah. PENYATUAN TAHAP II/AKHIR Jedah waktu dari tahap awal ke tahap ini minimal 40 hari, cara pengamalannya cukup mengemut emas secuil atau batu pirus. Mulailah di hari/malam Ahad pertama bulah hijriyah/ bukan masehi Hari Ahad Baca Al-Fatihah 1x Fa tabaarakallaahu ah sanul khaaliqiin. Dzhahiru Rabbi wa baathinu abdi illallahu. Hu allahu, huwa ruhum,616x Hari Isnin Baca Al-Fatihah 1x Hu dzatullah. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah, 619x Hari Selasa Baca Al-Fatihah 1x La ilaha illahu, Muhammad wujudullah. La ilaha illallahu nuuri haqqullaah. La ilaha illallahu Muhammad astaghfirullaah. Kun shalli alaa Muhammad,142x Hari Rabu Baca Al-Fatihah 1x Bii kaana maa kaana wa bii kaanuu maa yakuunuu. Fa wujuudul awwaalimi bii,856x Hari Kamis Baca Al-Fatihah 1x Laa ma’budu bi haqqi illallah. Ushul daratul haqq, al insaanu sirri wa ana sirruhu, wa sirri shifaati, wa shifaati laghayri,1073x Hari Jumat Baca Al-Fatiha 1x La ilaha illallah shalatihim daa-imun, ana insan kamil mukammil,1837x Hari Sabtu Baca Al-Fatiha 1x La ilaha illallah wahdahu laa syariika lahu wa anna Muhammadan abduhu wa rasuuluhu. La ilaha ilaha illallah,4233x Perawatan ilmu bacalah al fatihah betina 3x atau 7x perhari sambil mengemut emas atau batu pirus. Aplikasi Baca syahadat 1x, salawat ibrahimiya 33x, surah Al fatihah 33x di setiap sampai pada ayat IYYAAKA NA’BUDU WA IYYAKA NASTA’IN maka sebut nama anda beserta nama ayah dan ibu anda. Surah Al fath ayat terakhir 33x. Niat/tujuan. Al-Fatihah betina/makhrifat 1000x sambil mengemut secuil emas atau batu pirus Berdoa apa keinginan anda. KWA,2018 Surahal-Fatihah terdiri dari TUJUH AYAT dan PENDEK-PENDEK, ciri khas surah yang diturunkan di Mekkah, tetapi isinya mencakup banyak hal fundamental (Imam Hasan al-Bashri), seperti dikutip oleh Imam as-Suyuthi dalam Asrar Tartibil Qur'an-nya mengatakan, "Sesungguhnya Allah menggabungkan ilmu-ilmu yang ada di dalam kitab-kitab Allah terdahulu (kitab-kitab yang diturunkan kepada para Nabi Cara Meditasi Untuk Belajar Ilmu Sejati Meditasi Untuk Mendalami Ilmu Kebatinan Mengenal Serta Memahami Ilmu Sejati Yang Sesungguhnya, Yang Sudah Sulit Di Temukan Jaman Moderen Telah Mengikis Ilmu Sejati Yang Sesungguhnya, Terdiri Dari Ajaran Hiyang Semar Alias Mastarri & Pertiwi. Mengenal Jenis Dan Karakter Ilmu Yang Ada Di Tanah Air 1-Ilmu Sejati. 2-Ilmu Falak/Ramal 3-Ilmu Sihir 4- Ilmu Kanuragan 5- Ilmu Keillahian Ke-5 Jenis Ilmu Di Atas Sangat Penting Untuk Di Bahami Bagi Pemula Yang Ingin Mendalami Ilmu Serta Mengenal Semua Karakter Dan Sifat Ilmu Tersebut. Agar Tidak Keliru Dan Mengakibatkan Hal hal Yang Tidak Di Inginkan, Dan Dapat Berakibat Gila, Ilmu Artinya Pengetahuan Yang Banyak Jenisnya Siapapun Yang Menginginkannya Harus Menjalani Penyatuan Dengan Ilmu Tersebut Menyatukan Mantra Dari Ilmu Tersebut Dengan Jiwanya Sehingga Kekuatan Ilmu Tersebut Terserap Kedalam Tubuh Orang Tersebut. Melalui Mantra Yang Di Bacanya. Mempelajari Serta Menjalani Ilmu Sejati Untuk Mempelajari Ilmu Sejati Sangat Dibutuhkan Keyakinan Serta Ketekunan Yang Tinggi Sebab Ilmu Sejati Menyangkut Unsur Unsur Illahi Yang Suci, Yang Tidak Bisa Di dapat Dari Seseorang, Melainkan Belajar Langsung Dengan Alam Semesta. Keberadaan Ilmu Sejati Yang Sangat Tua Ilmu Sejati Yaitu Ilmu Dari Unsur KeIllahian Ilmu Itu Sudah Ada Sejak Manusia Pertama Di Ciptakan. Jadi Ilmu Sejati Tidak Mungkin Di Pelajari Dari Orang Yang Hidup Di Jaman Sekarang Cara Untuk Mendapatkan Ilmu Sejati Cara Belajar Ilmu Sejati Tidak Dibutuhkan Mantra Yang Panjang Panjang Ataau Doa Yang Panjang Namun Sangat Dibutuhkan, Melakukan Puasa Yang Berkepanjangan, Sampai Guru Sejati Itu Turun Dan Mau Mengajarinya. Guru Sejati Pun Sebelum Menurunkan Ajarannya Akan Meneliti Pribadi Orang Tersebut Sebelum Menurunkan Ajarannya. Memulai Belajar Ilmu Sejati Pertama Memilih Pembuka Doa Yang Akan Di Pakai Untuk Menjalani Ilmu Sejati, Sesuai Dengan Kepercayaan Yang Di Jalaninya. Contohnya Misalnya Kepercayaan Dari Agama Islam, Maka Pembukanya Di Gunakan Untuk Wiridan. Yaitu Bismilah hirohman hirohim. Kata Pembuka Itulah Yang Di Wirid Sehari Hari Hingga Ribuan Kali. Contoh Pembuka Dari KeTuhanan Yang Maha Esa. Tuhanmu Tuhan Kami Tuhan Yang Maha Esa Ruhku Yang Maha Esa Kata Pembuka Itulah Yang Di Wirid Hingga Ribuan Kali Tanpa Batas, Hingga Sampai Guru Sejati Datang Dan Mau Mengajarkan Ilmu Sejati Itu. Membaca Mantra Atau Wirid Sambil Berpuasa Ilmu Spiritual Berbeda Dengan Ilmu Teknologi Yang Ada Di Jaman Sekarang. Ilmu Pengetahuan Di Jaman Moderen Seperti Teknologi Bisa Di Dapatkan Hanya Dengan Tekun Membaca. Namun Ilmu Dalam Spiritual Hanya Bisa Di Dapat Dengan Cara Berpuasa Dan Rajin Melek Setiap Malam. Artinya Ilmu KeIllahian, Sejati Lebih Sulit Mendapatkananya Daripada Ilmu Duniawi Makanya Semakin Hari Ilmu Itu Semakin Punah, Dan Tidak Berbekas. Langkah Pertama Untuk Menjalani Ilmu Sejati. Mensucikan Diri Dengan Cara Mandi Bunga Di Hari Kelahiran, Setelah Itu Lanjutkan Dengan Cara Mengasingkan Diri Dari Keramaian. Agar Wiridnya Tidak Terganggu. Sebab Wirid Harus Berjalan Setiap Detik Sesuai Dengan Jalannya Nafas, Siang Dan Malam, Kecuali Tertidur. Dalam Menjalani Puasa Fokus Pada Indra Pendengaran Yaitu Telinga. Jangan Tergoda Oleh Indra Ke-6 Yaitu Mata Ke 3, Alam Fisualisasi, Yang Penuh Dengan Tipu Daya. Sebab Apa Yang Di Lihat Oleh Mata Ke-3 Belum Tentu Benar. Karna Ruh Halus Dapat Berwujud Apa Saja Sesuai Dengan Keinginannya. Untuk Menipu Manusia. Fungsi Indra Pendengaran Untuk Ilmu Sejati Indra Pendengaran Berfungsi Untuk Mendengar Pengajaran Dari Guru Sejati Yang Suci. Yang Masuk Kedalam Tubuh Dan Berkomunikasi Di Hati Dengan Ruh Diri Sendiri Kemudian Terdengar Melalui Telinga. Namun Jika Terpancing Dengan Tipu Daya Fisualisai Oleh Mata Ketiga. Indra Pendengaran Otomatis Tidak Berfungsi. Dan Hanya Melihat Tipu Daya Fisualisasi. Dan Tidak Ada Artinya Sebab Pengetahuan Hanya Bisa Di Serap Melalui Penjelasan Yang Di Dengar Melalui Indra Telinga Yang Di Trima Dari Guru Sejati. Ilmu Sejati Ilmu Yang Paling Sulit Untuk Di Dapat Di Jaman Moderen Seperti Sekarang Jarang Orang Yang Sanggup Menjalani Ilmu Sejati Sebab Godaan Duniawi Yang Begitu Menggoda Serta Memikat Membuat Orang Orang Tidak Sanggup Menahan Godaan Itu. Ilmu Sejati Bersifat Seperti Unsur Illahi Yang Tersembunyi Tidak Bisa Di Pamerkan Atau Di Sombongkan. Apalagi Di Gunakan Untuk Tujuan Kejahatan Secara Otomatis Kekuatan Itu Akan Sirna Alais Tidak Mempan, Dan Tidak Bisa Juga Di Jual Belikan, Seperti Berdukun Lalu Berharap Imbalan. Pemberian Gratis Untuk Di Gunakan Gratis Tuhan Memberikan Segalanya Pada Manusia Dengan Tulus Tanpa Meminta Imbalan Apapun Maka Siapapun Yang Berharap Kekuatan Ilahhi Harus Di Gunakan Untuk Menolong Dengan Iklas Seperti Sifat Illahi. Contoh Orang Yang Memiliki Ilmu Keilahian Contohnya Para Wali Dari Golongan Islam. Para Dewa Dari Golongan Hindu, Para Nabi Dari Golongan Kristiani. Serta Si Darta Goatama, Dari Budha, Mereka Semua Memiliki Ilmu KeIllahian Yang Dulunya Di Berikan Pada Setiap Orang Yang Mau Belajar Tanpa Berharap Imbalan Sehingga Membentuk Umat Yang Teramat Banyak Jumlahnya, Dan Tidak Terhitung Jumlahnya Dikarnakan Berbuatanya Yang Mulia Yang Di Lakukannya Seumur Hidupnya. Hanya Untuk Manunggal Pada Illahi. Dan Menjauhkan Diri Dari Duniawi. Ilmu Menyerap Kekuatan Illahi Memiliki Kekuatan Yang Tidak Memiliki Batas Serta Sangat Dahsiyat Jika Di Gunakan Dengan Kebaikan Dan Kebenaran. Semakin Lama Semakin Bertambah, Bahkan Sanggup Di Gunakan Untuk Mencegah Berbagai Bencana, Namun Perlu Di Pahami. Bahwa Ilmu Sejati Tidak Menyimpan Kekuatan Di Dalam Tubuh. Bukan Seperti Ilmu Kanuragan Ilmu Sejati Kekuatanya Ada Pada Sapda. Sementara Tubuhnya Kosong. Setiap Sapda Yang Di Ucapkannya Akan Terjadi. Sebab Dirinya Telah Manunggal Dengan Unsur Illahi. Ilmu Sejati Hanya Ada Dalam Rasa Dan Krenteg Di Buka Oleh Kata Pembuka, Yang Telah Di Wirid Bertahun Tahun, Samasekali Tidak Membutuhkan Mantra Atau Doa Yang Panjang. Yang Penting Kuat Menjalani Puasa Sengasara Dan Melek Di Malam Hari. Bagi Pemula Yang Senang Belajar Mendalami Ilmu Harus Paham Benar Terhadap Jenis Ilmu Dan Karakternya. Agar Tidak Berakibat Buruk Sebab Semua Ilmu Menyangkut Penyatuan Jiwa Semoga Artikel Ini Berguan. Akibat Mendalami Ilmu Yang Mengakibatkan Jadi Gila Saya Akan Beberkan Kenapa Orang Mendalami Ilmu Kesaktian Ada Yang Bisa Berakibat Gila Bukan Ilmunya Yang Mengakibatkan Orang Itu Gila, Tapi Orangnya Yang Tidak Mengerti Terhadap Hak Yang Dimilikinya, Contohnya Orang Memiliki Hak 7 Istilahnya Ular Kecil. Tapi Orang Itu Menginginkan Angka 9-10, Ibaratnya Naga. Ya Iyalah Pasti Gila. Sebab Wadaknya Ga Kuat Untuk Menampung Energi Yang Lebih Besar Dari Tubuhnya Dan Biasanya Orang Tersebut Belajar Tanpa Guru Yang Berwawasan Tinggi, Yang Di Maksud Wawasan Tinggi Yaitu Menguasai Pengetahuan Tingkat Langit Yaitu Kedewataan. Penyebab Kedua Orang Tersebut Tidak Mengerti Jenis Ilmu Dan Karakter Ilmu Tersebut Sebab Setiap Ilmu Kesaktian Memiliki Karakter Yang Berbeda Beda, Dan Dari Asal Usul Yang Berbeda. Jumlah Ilmu Kesaktian Jumlahnya Pun Sangat Banyak Yang Terbentuk Dari Rapalan Mantra,. Dan Setiap Mantra Ada Pemiliknya Yang Berbeda beda. Pengertian Alam Halus Dan Alam Kasar. Ilmu Kesaktian Menyangkut Alam Halus, Dan Alam Halus Dengan Alam Kasar Sangat Berbeda Jauh. Jika Di Alam Kasar Rakyat Biasa Bisa Menjadi Raja Dan Di hormati. Yang Penting Kaya Raya Tapi Di Alam Halus Jika Orang Itu Tidak Ada Keturunan Raja, Atau Darah Biru. Sampai Tapa Puluhan Tahun Pun tetap Ga Bisa Jadi Raja Di Alam Halus, Dan Tidak Bisa Mengambil Ilmu Yang Bertingkat Sekelas Raja. Atau Dewa. Perbedaan Itulah Yang Banyak Tidak Mengerti. Sebab Alam Halus Adalah Alam Langgeng Alias Alam Abadi Alam Halus Tidak Masuk Akal Manusia Jaman Moderen Sebab Alam Halus Tidak Ada Uangnya Sehingga Jarang Orang Mau Mempelajarinya Cinta Yang Tumbuh Di Hati Manusia Kebanyakan Tumbuh Dengan Apa Yang Bisa Di Lihat Mata Serta Penuh Dengan Kekayaan Duniawi. Namun Semua Yang Di Cintainya Hanya Bersifat Sementara. Tidak Ada Yang Sanggup Membawa Kekayaannya Ke Alam Kematian, Godaan Yang Sering Terjadi Dalam Menjalani Ilmu Sejati Pada Waktu Menjalani Puasa Untuk Menempuh Ilmu Sejati Di Tengah Tengah Perjalanan Akan Banyak Sekali Godaan Yang Datang Agar Orang Itu Tidak Bisa Sampai Tujuan. Contoh Godaan. Kaum Raksaksa Yang Mencoba Memberikan Mantra Untuk Ilmu Kaum Jin Yang Mencoba Memberi Jimat Atau Mantra Untuk Ilmu Kaum Ratu Yang Mencoba Merayu Dengan Kecantikannya Dengan Dandanan Seorang Ratu Para Leluhur Yang Mencoba Datang Untuk Mengangkat Anak Murid, Semua Godaan Itu Akan Membelokan Jalan Kesejatian, Jika Orang Tersebut Terpengaruh Oleh Godaan Tersebut, Maka Dari itu, Untuk Belajar Ilmu Kesaktian Di Butuhkan Guru Yang Paham Ajaran Langit Dan Ajaran Bumi, Maksud Ajaran Bumi Dan Ajaran Langit. Ajaran Bumi Tertulis Dalam Kitab Yang Terbatas. Di Sebut Kitab Basah Berjumlah 5 Kitab Dari Masing masing Kepercayaan, Yaitu Kepercayaan Agama. Ajaran Langit Yaitu Ajaran Yang Tidak Tertulis Dan Tidak Terbatas Serta Tidak Terlihat Di Sebut Kitab Kering. Yang Terdiri Dari Unsur Yang Maha Besar Illahi, Tuhan Yang Maha Esa. Namun Sesungguhnya Semua Orang Dapat Mendengar Suaranya Serta Merasakan Keberadaannya Jika Orang Itu Menjalani Puasa Yang Panjang. Tuhanmu Tuhan Kami Tuhan Yang Maha Esa Pasti Adanya. Mengenal Energi Dari Ke-5 Unsur Besar Sumber Kekuatan Illahi Yang Terbesar Dan Terdahsyat Terdiri Dari Ke-5 Unsur, Yang Dapat Di Serap Serta Di Gunakan Untuk Menopang Segala Kebutuhan Hidup Bagi Semua Mahluk Hidup Wujud Ke-5 Unsur Yang Dapat Di Lihat Dan Di Rasakan Serta Telah Di Gunakan Oleh Semua Mahluk Hidup, Yaitu Unsur TANAH, AIR, ANGIN, API, CAHAYA. Ke-5 Unsur Itulah Yang Mengandung Energi Illahi Yang Sangat Dahsyat. Ke-5 Unsur Itu Berada Di Dalam Tubuh Setiap Orang Untuk Menggerakan Tubuh Sehari Hari Wujudnya Dapat Di Lihat Namun Energinya Tidak Dapat Dilihat, Hanya Bisa Di Rasakan Kekuatan Yang Paling Dahsyat Di Antara Ke-5 Unsur, Yaitu Unsur Angin, Yaitu Nafas Bumi Di Dalam Ilmu Kesaktian Kebanyakan Orang Mengambil Kekuatan Energi Dari Unsur Api Yang Bisa Di Gunakan Untuk Kesombongan Serta Kejahatan Untuk Menyerang Orang Namun Sesungguhnya Unsur Angin Lebih Dahsyat Dari Pada Unsur Api. Yaitu Nafas Nafas Menyangkut Hidup Dan Matinya Manusia Di Tentukan Oleh Nafas Yang Turun Naik Nafas Manusia Jika Di Proses Melalui Ilmu Olah Batin Kekuatannya Sangat Dahsyat Cara Menyerap -5 kekuatan Alam. Jika Ingin Menyerap Kekuatan Energi Yang Terdiri Dari Unsur Angin, Gunakan Mernapasan Untuk Menyerapnya. Dengan Jalan Memompa Pernafasan Kemudian Mengheningkan Cipata Kosongkan Pikiran Dan Biarkan Energi Angin Yang Dari Luar Mengalir Masuk Ke Dalam Tubuh Jika Sudah Terbiasa Akrap Dengan Unsur Angin Maka Bisa Mencegah Angi Puting Beliung Unsur Api Jika Dilatih Hingga Mencapai Tingkat Yang Sempurna Bisa Mendatangkan Petir Yang Lidahnya Sanggup Menghanguskan Siapa Saja Yang Menentangnya. Itualah Kekuatan Illahi Yang Sesungguhnya. Yang Kebanyakan Orang Tidak Mengerti. Cara Menggunakannya. Unsur Air Jika Di Latih Hingga Mencapai Tingkat Sempurna Sanggup Mendatangkan Hujan Yang Dapat Membanjiri Satu Kota. Bahkan Sanggup Menenggelamkannya, Sebab Tidak Ada Yang Mustahil Bagi Unsur Illahi Yang Maha Sangat Dahsyat, Unsur Cahaya Bila Di Proses Hingga Mencapai Tingkat Sempurna Sanggup Mengeringkan Bumi Sehingga Terjadi Pemanasan Global Di Mana mana. Namun Kebanyakan Manusia Hanya Bisa Mengeluh, Dan Menyalahkan Nasib. Sesungguhnya Semua Sudah Tersedia Di Muka Bumi,Bekal Untuk Menopang Semua Kebutuhan Mahluk Hidup. Tinggal Terserah Manusi, Mau Atau Tidak Mengolahnya, Bukan Pasrah Pada Nasib Lalu Menyalahkan Takdir. Manusia Di Takdirkan Sebagai Mahluk Yang Mulia Dan Sempurna Di Antara Mahluk Hidup Yang Lainnya. Jika Dalam Hidupnya Mengalami Kesusahan Itu Karna Perbuatannya Dalam Kehidupan Sebelumnya, Terlalu Senang. Sehingga Di Lahirkan Sebagai Orang Susah, Dalam Kehidupan Yang Terus Menglinding Tidak Pernah Terhenti, Kematian Hanyalah Ganti Tubuh Yang Kemudian Di Lahirkan Kembali. Dan Semua Tergantung Pada Perbuatan Masing masing. Tidak Ada Hubunganya Dengan Takdir Buruk Atau Nasib Buruk Dari Tuhan, Sebab Tuhan Yang Maha Esa Telan Menempatkan Posisi Manusia Sebagai Mahluk Sempurna Serta Memberikan Kelengkapan Yang Di Butuhkan Di Bumi. Semuanya Tinggal Tergantung Manusianya Mau Atau Tidak Mengolahnya. Tuhanmu Tuhan Kami Tuhan Yang Mha Esa Pasti Adanya. PVBVuC.
  • w59n4d8gec.pages.dev/271
  • w59n4d8gec.pages.dev/140
  • w59n4d8gec.pages.dev/115
  • w59n4d8gec.pages.dev/47
  • w59n4d8gec.pages.dev/132
  • w59n4d8gec.pages.dev/135
  • w59n4d8gec.pages.dev/444
  • w59n4d8gec.pages.dev/245
  • ilmu sejati al fatihah